Rabu, 28 Oktober 2009

Kesaksian

Kisah ini dialami oleh seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter umum.Di saat mahasiswa semester 2 dirasakan adanya beberapa benjolan di payudara kiri yang dirasakan kadangkala nyeri dan benjolan itu tetap ada setelah selesai menstruasi.Kemudian diperiksakan ke dokter bedah dan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan radiologi dinyatakan adanya tumor payudara.Dokter menganjurkan untuk dilakuan operasi untuk kepastiannya dan setelah mendapat persetujuan orang tua maka dilakukan operasi.Ternyata hasilnya tumor payudara kiri jenisnya fibroadenoam yang katanya jinak.Selama mengikuti pendidikan kedokteran yang cukup berat akhirnya lulus dan satu tahun kemudian menikah.Kemudian diajak oleh suaminya mengikutyi pekerjaan suaminya sebagai kepala dinas departemen di pulau Sumatera.Setelah setahun di tempat yang baru hamil anak pertama dan timbul benjolan lagi di payudara yang sama dan akhirnya dilakukan operasi lagi ternyata jenis tumornya sama fibroadenoma.Selama di Sumatera tidak bekerja dan hanya mengurus rumah tangga sampai mempunyai dua putera dan puteri lagi.Pada tahun keenam dirantau dikhabarkan ibunya wafat oleh karena penyakit kanker payudara stadium lanjut yang tidak berhasil diobati.Kemudian alih tugas ke pulau Jawa kembali dan hamil kembali anak keempat dan timbul lagi tumor di kedua payudara dan dirasanya nyeri dan pegal rasanya.Kemudian diperiksa dokter bedah dan ternyata kanker jenis duktus infiltratif stadium IIIA.Selanjutnya menjalani operasi mastektomi ,kemoterapi dan radioterapi selama hampir enam bulan.Setelah menjalani terapi dengan berbebagi efek samping obat kemoterapi dinyatakan sembuh dan kontrol teratur serta diet yang benar banyak sayur dan buah serta menghindari stress , makanan tinggi lemak , hindari bahan pewarna dan pengawet serta minum jus buah setiap hari.Dua tahun kemudian kambuh kembali dengan keluhan sesak napas dan nyeri pada pinggang dan setelah diperiksa dokter ternyata sudah stadium lanjut dan mengenai beberapa organ vital seperti paru , hati dan tulang.Kemudian diputuskan untuk mengulang kemoterapi lagi dengan obat taxotere dan regimen lainnya serta radioterapi dan hasilnya respons parsial.Suami menganjurkan terapi urin dan minum jamu beberapa saat , tetapi kemudian tidak dilanjutkan.Akhirnya satu tahun dalam terapi yang tidak berujung kembali ke sang Khalik yang kuasa.
Kesan kuat garis keturunan -genetik berperan di sini , kehamilan yang berkali-kali ,stress dan pola hidup yang belum sehat menjadi kunci memberatnya penyakit.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda